- Pilkada Serentak 2024 Brutal, Gugatan Sengketa Hasil Pilkada Mencapai 56,9 Persen
- Pergulatan Seorang Perempuan Papua Melawan Penindasan Di Tulis Oleh Benny Giay dan Yafet Kambai
- Kemajuan di Balik Keterbelakangan
- Kisah Tragis Polwan Rusmini, Korban Konspirasi dan Sistem Bobrok di Polri
- Pimpinan Organisasi Pers Adakan Pertemuan Bahas Perkembangan Pers Terkini dan Program 2025
- Tragedi Tanah dan Keadilan: Legiman Pranata, Korban Pencaplokan oleh Anggota DPR RI
- PPWI dan Kedubes Rusia Akan Adakan Lomba Menulis dan Kunjungan Jurnalistik ke Rusia
- Tarian Para Pahlawan Elang: Kisah Persatuan Damai
- Kepala Pengelola BPP Distrik Pyramid Mengucapkan Terimakasih Kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya
- OpenDesa Gelar Rapat Kerja Nasional 2024: Fokus pada Capaian Target Kepengurusan
Tarian Para Pahlawan Elang: Kisah Persatuan Damai
Keterangan Gambar : Tarian Para Pahlawan Elang: Kisah Persatuan Damai
Di jantung Papua Nugini, dikelilingi oleh hutan hujan lebat dan pegunungan terjal, terdapat suku legendaris yang dikenal sebagai Prajurit Elang. Mereka diberi nama setelah elang agung yang membubung di atas puncak tertinggi, simbol kekuatan dan kebebasan.
Para pejuang adalah penjaga tanah mereka, tempat dengan keindahan menakjubkan dan rahasia kuno. Gunung tempat mereka berdiri, Gunung Gahavisuka, bukan hanya sekedar rumah mereka tetapi juga merupakan situs suci, yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang mereka.
Suatu tahun, tantangan besar menimpa suku tersebut. Suku tetangga mengancam tanah mereka, menginginkan kekayaan sumber daya yang telah dilindungi oleh Prajurit Elang selama beberapa generasi. Para Prajurit Elang, yang dikenal karena keberanian dan keterampilan mereka dalam pertempuran, bukanlah orang-orang yang mudah menyerah.
Baca Lainnya :
- Kepala Pengelola BPP Distrik Pyramid Mengucapkan Terimakasih Kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya0
- OpenDesa Gelar Rapat Kerja Nasional 2024: Fokus pada Capaian Target Kepengurusan0
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez0
- Kalahkan Federer, Djokovic Juara Wimbledon0
- Meski Akui Sudah Sulit Menang, Rossi Belum Mau Menyerah0
Malam sebelum pertempuran yang akan datang, pemimpin Prajurit Elang, seorang pemimpin tangguh bernama Kairu, mendapat mimpi yang jelas. Elang-elang yang mereka anggap suci, berbicara kepadanya. Mereka mengatakan kepadanya bahwa kekuatan sejati tidak hanya terletak pada kecakapan fisik tetapi juga pada kebijaksanaan dan kesatuan.
Mengingat pesan ini, Kairu memutuskan untuk menghadapi situasi ini secara berbeda. Saat fajar, alih-alih bersiap berperang, dia dan prajuritnya malah mendaki ke puncak Gunung Gahavisuka. Di sana, mereka menampilkan tarian dahsyat, tarian persatuan, kekuatan, dan kedamaian, menggemakan gerakan elang yang terbang tinggi.
Saat matahari terbit, memancarkan cahaya keemasannya ke seluruh daratan, suku lawan muncul dari hutan. Melihat para Prajurit Elang tidak dalam posisi bertarung, tapi dalam tarian damai, mereka terkejut. Kairu melangkah maju, tidak mengucapkan kata-kata perang, tetapi tentang pengertian dan saling menghormati.
Tergerak oleh tindakan perdamaian yang tidak terduga, para pemimpin suku lawan bergabung dengan Kairu di puncak. Bersama-sama, mereka berbincang, berbagi cerita, dan menemukan titik temu. Elang-elang itu berputar-putar di atas, seakan memberkati ikatan baru ini.
Sejak saat itu, suku-suku tersebut hidup rukun, berbagi hasil tanah dan melindunginya bersama. Para Prajurit Elang, yang berdiri tegak di atas gunung suci mereka, dikenal bukan hanya sebagai pelindung yang tangguh, namun juga sebagai penjaga perdamaian yang bijaksana.
Kisah Pendekar Elang Gunung Gahavisuka diwariskan secara turun-temurun, sebuah kisah tentang kekuatan, persatuan, dan kekuatan perdamaian.
Oleh: @Doug healey